Artikel
RAMADAN, KEMUDAHAN
MERAIH KETEDUHAN HARI AKHIR
Oleh : ANAS
PRIMANSYAH
(Selasa, 21 Mei 2019)
“RADAR TEGAL”
Makna
bulan Ramadan bagi umat Islam merupakan bulan yang sangat suci dan begitu
penting, diantaranya terdapat kejadian penting yang menjadi sejarah umat Islam
dimana diturunkannya wahyu pertama kali kepada Nabi Muhammad SAW, dan surat
pertama yang diturunkan adalah Al-Alaq yang terdapat 5 ayat.
Hal turun pertama Alqur’an tertuang
dijelaskan dan diceritakan dalam Al-Qur’an , Q.S Al-Baqarah ayat 185 yang artinya:
“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah ) bulan Ramadan, bulan yang
didalamnya diturunkan (permula) Alqur’an sebagai petunjuk itu pembeda (antara
yang hak dan yang batil).
Bulan Ramadan pun dijelaskan keistimewaan
dalam Islam melalui berbagai bentuk, seperti pahala ibadah dilipat gandakan, hingga pintu surga terbuka dan ditutupnya pintu neraka. Semua orang
berlomba-lomba berbuat kebaikan dibulan suci dan bulan penuh berkah ini. Bukan
hanya itu bulan pengampun dosa, Allah juga menyediakan bonus pahala
berlipat-lipat ganda yang berbuat baik dibulan Ramadan, “ Setiap amal anak adam
dilipatkan pahalanya. Tiap satu kebaikan, dilipatkan 10 lipat hingga 700 kali
lipat. (HR. Bukhari Muslim).
Bukan hanya amalan berpuasa secara hakiki
saja, dibulan ini merupakan bulan yang dimana kesempatan mudah tersempatkan,
sesuatu kebaikan yang jarang kita lakukan dengan situasai yang mendukung akan
“Fastabiul khoerot/ berlomba-lomba dalam kebaikan dimana setiap orang bisa
melakukan kegiatan itu karena didukung dengan situasi yang benar-benar tepat misalnya
shodakoh, sholat tarawih, sholat berjamaah, dan amalan-amalan lainnya.
Keteduhan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) adalah keredaan, dan ketenangan, artinya disaat manusia mengalami sebuah
gejolak yang dahsyat maka situasi keteduahan yang diharapkan agar bisa
mendapatkan ketenangan baik jasmani maupun rohani secara utuh.
Kita merasakan dan mengalami dimana kondisi
terik matahari yang menyengat maka sebuah usaha untuk berlidung pada suatu
kondisi yang lebih tenang atau lebih teduh agar terhidar dari situasi tersebut
artinya kondisi keteduhan merupakan kondisi yang diharapkan ketika situasi
tidak terkendali atau situasi yang tidak kita harapkan bahkan situasi yang
tidak nyaman.
Hari akhir
sering disebut hari akhir kiamat
menurut bahasa adalah hari kehancuran dunia, kata tersebut diserap dari bahasa arab”Yaum al
Qiyamah”, yang artinya sebenarnya adalahan kebangkitan umat. Sedangkan hari kiamat
(kehancuran alam semesta beserta isinya) dalam bahasa Arab sering kita sebut
dengan “As-saa’ah”. Dijelaskan dalam al-Qur’an surat al-Zalzalah ayat 1-5 :”
Apabila bumi digoncangkan dengan goncangannya (yang dahsyat), dan bumi telah
mengeluarkan beban-beban berat (yang terkandung)nya, dan manusia bertanya : “
Mengepa bumi (jadi begini)?’, pada hari itu bumi menceritakan beritanya, karena
sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikan itu kepadanya).”
Keyakinan pada hari kiamat merupakan rukun
iman yang kelima, dengan kondisi dimana terjadi goncangan bumi yang luar biasa
dahsyat, bumi ini memuntahkan seluruh isi perut keluar, berhamburan dan hancur
berantakan. Lautan meluap dan terbelah, gunung-gunung bergerak dan berguncang
keras , kemudian pecah bersepihan bagaikan butir-butiran pasir yang berserakan,
bertebaran di udara, gunung-gunung yang menjulang tinggi itu pun tak ubahnya
dengan fatamorgana, tak lagi meninggalkan bekas keperkasaannya.
Dijelaskan pada karangan Imam Ibnu Hajar Al
Asqalani dalam kitab Nashoihul ‘Ibad karangan Imam Nawawi Al-Banteniy, Nabi
Muhammad SAW bersabda; “ Ada tiga
kelompok yang Allah meletakkan mereka di bawah teduhnya Arasy-Nya di saat tiada
teduhnya selain teduh-Nya (hari kiamat), yaitu orang yang mau berwudhu diwaktu dingin, orang yang berjalan ke masjid di waktu gelap
gulita, dan orang yang mennyumbang makanan orang lapar.
Maksudnya adalah tiga kelompok manusia akan mendapatkan hidayah ketika hari
kimat dengan situasi teduh yang pertama orang yang mau berwudhu tatkala musim
penghujan dengan kondisi dingin yang membuat sesorang bermalas-malasan kadang
menunda-nunda hal tersebut memang sangat berat tetapi disitu ada keistimewaan ketika kita menjalankan wudhu untuk syarat ibadah maka dihari kiamat akan mendapatkan
sebuah hidayah sebuah keteduhan, dan tepatlah di bulan ramadhan sering kita
alami situasi tersebut, yang kedua orang yang berjalan ke masjid di waktu gelap
gulita itu pun kita alami dimana kita beritikaf dimasjid disepuluh terakhir
dibulan ramadhan untuk meraih malam Lailatul Qadar disitu ketika kita kerjakan
akan mendapatkan keteduhan pada hari kiamat, sedangkan yang ketiga adalah orang
yang menyumbang makanan orang lapar, disituasi bulan ramadhan sebuah kebiasaan
yang sering dilakukan khususnya dikota-kota maupun daerah terpencil termasuk kota
Tegal mengagendakan diseluruh DKM (Dewan Kemakmuran Masjid) membuat jadwal
rutin gilir pengadaan tajil baik tajil berbuka maupun tadarus yang dilaksanakan
satu tahun sekali.
Sedangkan kesempatan memberi atau bershodakoh
kepada orang yang tidak mampu atau membutuhkan biasanya masyarakat marak
melakukan dengan memberi santunan pada anak yatim atau piatu bahkan orang fakir
miskin.
Hal tersebut terjadihanya di bulan ramadan maka baginya yang menjalankan akan mendapatkan ketuduhan dihari akhir, sungguh bulan ramadhan yang penting dalam menjalankan ibadah semoga kita selalu mendapatkan keberkahan di bulan ramadan yang penuh hikmah ini.Amin. (*/wan)
;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;
Guru Profesional dengan Buku
Kerjanya
Oleh: Anas Primansyah,
S.Pd
(Guru SD
Sumurpanggang 01 Kota Tegal)
Guru memerlukan dimensi-dimensi sebagai berikut dimana pengetahuannya dirinya sebagai pendidik, pengetahuan tentang tujuan pendidikan, pengetahuan tentang anak didik, menemukan cara-cara mendidik yang sesuai dengan keadaan untuk membawa ke arah pencapaian tujuan dan memerlukan pengetahuan tentang martabat manusia pada umumnya dan pemikiran teoritis tentang martabat anak sebagai manusia.
Tertuang
dalam Undang-Undang Guru dan Dosen Nomor 14 Tahun 2005 Pasal 1, guru adalah
pendidik profesional dengan tugas utama mendidik , mengajar , membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan
anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah.
Merupakan
sebuah tuntuan dalam meningkatkan tugas seorang pendidik sehingga pendidik
harus mampu dan cakap dalam meningkatkan kinerja, ada dua sisi yang diartikan
pada guru menurut Hadari Nawawi yaitu ia yang berkewajiban mewujudkan program
kelas, yakni orang yang kerjanya dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang ikut
bertanggung jawab dalam membantu anak-anak mencapai kedewasaan masing-masing.
Peran guru yang beragam telah diidentifikasi dan dikaji oleh
Pullias dan Young (1988), Manan (1990) serta Yelon dan Weinstein (1997)
diantaranya yaitu; guru sebagai pendidik, guru sebagai pengajar, guru
sebagai pembimbing, guru sebagai pelatih, guru sebagai penasehat, guru sebagai
pembaharu (inovator), guru sebagai model dan teladan, guru sebagai pribadi, guru
sebagai peneliti, guru sebagai pendorong kreatifitas, guru sebagai pembangkit
pandangan, guru sebagai pekerja rutin, guru sebagai pemindah kemah, guru
sebagai pembawa cerita, guru sebagai aktor, guru sebagai emansipator, guru
sebagai evaluator, guru sebagai pengawet, guru sebagai kulminator.
Kualitas
kinerja guru dinyatakan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI
Nomor 16 Tahun 2007 tentang standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru
dimana kompetensi guru adalah kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi sosial dan kompetensi profesional.
Kompetensi
profesional yaitu kemampuan yang harus dimiliki guru dalam proses pembelajaran
mempunyai tugas untuk mengarahkan kegiatan belajar siswa untuk mencapai tujuan
pembelajaran untuk itu guru dituntut mampu menyampaikan bahan ajar.
Kompetensi
guru yang profesional dan penerapannya yaitu; (1) merencanakanpembelajaran,
melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi
hasil pembelajaran, (2) meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan
kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan
teknologi dan seni, (3) bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar
pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, atau
latar belakang keluarga, dan status ekonomi peserta didik dalam pembelajaran,
(4) menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik guru,
serta nilai-nilai agama dan etika, dan (5) memelihara dan memupuk persatuan dan
kesatuan bangsa.
Untuk
mendukung kompetensi guru yang profesional guru harus melengkapi bebarapa
dokumen sebagai bukti dari kinerja yang semua tertuangkan pada buku kerjayang
dimiliki oleh pendidik, sebagai salah satu bentuk keprofesionalisme yaitu buku
kerja guru diantaranya; buku kerja 1, buku kerja 2, buku kerja 3 dan buku kerja
4.
Buku
kerja tersebut terinci sebagai berikut;
A.
Buku Kerja 1 Bagi Guru memuat ; 1)Standar Kompetensi Lulusan (SKL),
Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar
(KD), 2)Silabus,
3)Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
4)Ketuntasan Belajar Minimal (KBM).
B.
Buku Kerja 2 Bagi Guru memuat; 1)Kode Etik Guru, 2)Ikrar Guru, 3)Tata Tertib Guru, 4)Pembiasaan Guru, 5)Kalender Pendidikan, 6) Alokasi Waktu Mengajar, 7) Program Tahunan (Prota), 8) Program Semester (Promes), 9) Jurnal Agenda Guru.
C.
Buku Kerja 3 Bagi Guru memuat ; 1)Daftar Hadir Peserta Didik, 2)Daftar Nilai Peserta
Didik, 3)Penilaian Spiritual dan Sosial Peserta
Didik, 4)Analisis Hasil Ulangan Peserta Didik, 5)Program Pelaksanaan Perbaikan
dan Pengayaan, 6)Daftar Buku Pegangan Guru atau Siswa, 7)Jadwal Mengajar Guru,
8)Daya Serap Siswa Hasil Belajar, 9)Kumpulan Kisi-Kisi Soal, 10)Kumpulan Soal,
11)Analisis Butir Soal, 12)Perbaikan Soal.
D. Buku Kerja 4
Bagi Gurumemuat; 1)Daftar
Evaluasi Diri Kerja Guru, 2)Program
Tindak Lanjut Kerja Guru.
Hal yang penting harus diketahui dalam mendukung tugas pendidik yang
profesional yaitu berdasarkan PERMEN No.53/2005 dinyatakan tidak berlaku dan
diubah menjadi PERMEN N0.23/2006 tentang penilaian revisi kurikulum 2013 yaitu;
1)Istilah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) berubah menjadi KBM (Ketuntasan
Belajar Minimal), 2)Istilah UH
(Ulangan Harian) berubah menjadi PH (Penilaian Harian), 3)Istilah UTS (Ulangan Tengah Semester)
berubah menjadi PTS (Penilaian Tengah Semester), 4)Istilah UAS (Ulangan Akhir
Semester ) berubah menjadi PAS (Penilaian Akhir Semester), 5)Istilah UKK
(Ulangan Kenaikan Kelas) berubah menjadi PAT (Penilaian Akhir Semester).
Tujuan semuanya adalah untuk terlaksanaakananya tanggung
jawab guru sebagai pendidik yang profesional dimana melakasanakan tugas
mengajar memerlukan desain yang terstruktur sesuai dengan kurikulum yang
berlaku. Hal ini bertujuan agar proses pembelajaran bisa berlangsung dengan
tertib sesuai dengan tujuan pembelajaran.
;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;
"Peningkatkan Keaktifan dan Kemampuan Menjawab Soal Ujian Sekolah IPA Kelas VI SD Menggunakan Machromedia Flash “
PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL 2019"PPPPTK IPA”
(hal.37-47)
;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;
Pendidikan Takkan
Lockdown oleh Virus Corona (Covid-19)
Oleh: Anas Primansyah,
S.Pd
(Guru SD Sumurpanggang 01 Kota Tegal)
Pendidikan
menurut Dictionory Of Education menyatakan, bahwa proses seseorang
mengembangkan kemampuan, sikap dan bentuk-bentuk tingkah laku lainnya didalam
masyarakat tempat ia hidup, proses sosial yakni orang yang dihadapkan dalam
pengaruh lingkungan yang terpilih dan terkontrol (khususnya yang datang dari
sekolah), sehingga dia dapat memperoleh atau mengalami perkembangan kemampuan
sosial dan kemampuan individual yang optimal.
Pada
dasar pendidikan merupakan proses tanpa batas dijaman yang serba digital
seorang guru bisa memanfaatkan penggunaan secara masif dan bermanfaat terutama
dalam menjalankan proses belajar secara langsung yang kita sebut KBM tatap muka
dan maupun secara daring atau KBM On line perlu disadari ketika tuntutan era Revolusi
Industri 4.0 adalah
suatu tren otomasi dan pertukaran data terkini dalam teknologi pabrik mencakup sistem siber-fisik, internet
untuk segala, komputasi awan dan komputasi kognitif.
Dari tuntutan zaman terhadap pendidikan maka
guru hendaknya bisa mengikuti dengan seksama dan jangan sampai tertinggal oleh kemajuan
teknologi yang terus berkelanjutan, adanya sebuah ide-ide gemilang dan
menumbuhkan inovasi dalam menunjang pendidikan yang mengikuti zaman.
Dengan kondisi yang sekarang kita alami
merbaknya virus pandemi global yaitu virus Corona (Covid-19) sangat
mempengaruhi kondisi baik sektor ekonomi, budaya, pariwisata, bahkan pada
pendidikan tetapi kita tidak boleh menyerah begitu saja, kita lawan dengan
optimisme yang tinggi.
Menurut lembaga kesehatan Amerika Serikat, The Centers for Disease
Control and Prevention (CDC), nama corona berasal dari bahasa Latin yang
berarti "mahkota".
"Kata corona sendiri adalah bahasa Latin untuk
mahkota. Adanya semacam duri berbentuk seperti mahkota di permukaan virus itu
adalah alasan kenapa ia diberi nama tersebut," sebut CDC seperti dilansir
laman IB Times, Selasa (24/3/2020).
Lebih jauh lagi, CDC
menjelaskan bahwa Covid-19 merupakan keluarga besar virus dengan gejala yang
menyerupai pilek atau flu, mulai dari batuk, demam, gangguan tenggorokan, atau
hidung meler.
Dalam penyebarannya untuk
mencegah merbaknya virus ini yaitu dengan mencuci tangan dengan benar,
menggunakan masker, menjaga daya tahan tubuh, tidak pergi kedaerah terjangkit.
Adapun diingatkan terkait upaya
yang harus dilakukan yaitu social distraction yang terus menerus digaungkan.
Pemerintah menyadari, percikan lendir yang berasal dari dinding saluran
pernapasan saat batuk atau bersih menjadi biang keladi dari penyebaran penyakit
ini.
Social distraction menimbulkan
pendidikan didaerah khususnya Kota Tegal diliburkan selama 2 (dua) pekan
sementara dan batas waktu yang tidak
ditentukan, sangat menghambat proses KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) secara
utuh, tetapi disini peran pendidik yang punya inovasi dan fasilitas yang ada
bisa menggunakan pembelajaran secara KBM on line atau daring, di Kota Tegal
telah mencoba melalui KKG Kota memunculkan gagasan Tryout Daring sebagai metode
latihan/tryout Ujian Sekolah (US) SD kelas VI sebagai langkah berjalannya
pendidikan yang dilaksanakan mulai hari senin, 23 Maret 2020 dengan mupel
Bahasa Indonesia, selasa, 24 Maret 2020 mupel Ilmu Pengetahuan Alam (IPA),
Kamis 26 Maret 2020 mupel Matematika , dan Jum’at 27 Maret 2020 mupel Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti,
sebagai pengisi kekosongan dalam masa karantina di Kota Tegal.
Media daring yang digunakan
adalah link pada aplikasi netlify, dengan pelaksanaan pukul 09.00 sampai dengan
21.00 mudah diakses oleh siswa di Kota Tegal dengan melihat hasil partisifasi
yang masuk 3.400 siswa dari jumlah siswa
dari data Dinas Pendidikan Kota Tegal jumlah peserta US 2020 atau siswa kelas
VI sebanyak sementara 4008, menunjukkan langkah efektif dalam melawan gejala
merebaknya virus corona (Covid-19) sehingga pendidikan di Kota Tegal terus
berjalan dengan menggunakan kegiatan daring atau KBM on-line.
Harapan besar mudah-mudahan
cobaan di Ibu pertiwi cepat berlalu,kita sebagai pendidik dan siswa merindukan
kebersamaan dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) seperti biasa lagi.
;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;
“Suplemen Jitu Peningkat Kompetensi
Guru Menyongsong New Normal”
Oleh: Anas Primansyah,
S.Pd
(Guru SD
Sumurpanggang 01 Kota Tegal)
Kompetensi
menurut Wibowo (2013) adalah tingkat
keterampilan, pengetahuan, dan tingkah laku yang dimiliki oleh seorang individu
dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya dalam organisasi. Menurut
Tagala (2018) kompetensi suatu karakteristik yang mendasari pembawaan seorang
individu yang dihubungkan dengan kriteria yang direferensikan terhadap kinerja
yang unggul atau efektif dalam sebuah pekerjaan atau situasi..
Sedangkan
menurut Undang-Undang Guru dan Dosen No.14 tahun 2005 Pasal 1 menjelaskan Kompetensi adalah seperangkat
pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimilik, dihayati, dan
dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.
Maka kompetensi merupakan kemampuan dasar terutama bagi guru
sehingga dipandang bisa memunculkan
kinerja yang lebih baik sehingga apa yang telah dilakukan dalam pekerjaanya
dapat menghasilkan sesuatu yang sangat diharapkan dan memunculkan kualitas dan
kuantitas yang yang diharapkan baik didunia kerja maupun dilingkungan sosial.
Dengan
belajar dari Covid-19 memunculkan
kondisi dimana peluang waktu yang besar harus bisa memanfaatkan semua kegiatan
dikondisikan dirumah dengan keterbatasan
kita bisa mengalami begitu banyak kegiatan yang bisa dilakukan disituasi yang
serba terbatas.
Opini
yang hanya memunculkan semua kegiatan terbelenggu dengan keadaan yang serba
dibatasi tetapi dalam pengalaman kaitannya kompetensi terutama kompetensi guru
dapat dilakukan melalui webinar.
Menurut Tom Wayteg (2013) dalam, kamus internet, cara cepat
dan praktis masuk dunia cyber, pengertian webinar adalah istilah yang
kadang-kadang digunakan untuk merujuk kepada virtual seminar, atau seminar
online, termasuk bagian dari program distributed education. Artinya kegiatan
yang biasa kita jumpai yaitu seminar dengan berkumpul secara langsung tetapi sekarang dilakukan secara daring atau
diawan melalu media.
Media yang sering digunakan dalam pelaksananaa webinar
diantaranya; Zoom, CiscoWebex, Google+Hangouts, Facebook Live, YoutobeLive,
Panggilan Group Skype, Balckboard Berkolaborasi, GoTo Webinar, LiveStream,
WebinarJam, EverWebinar, ClickMeeting, Demio, LiveStorm, MegaMeeting,
WebinarNinj, Microsoft Team dll. Semua jenis media tersebut memungkinkan salah
satunya yang digunakan dalam kegiatan Webinar khususnya webinar pendidikan yang
dapat meningkatkan kompetensi guru.
Hendaknya guru dapat memanfaatkan media sosial yang bermanfaat
sebagai suplemen dalam meningkatkan kompetensi profesional melalui kegiatan
webinar dengan mendapatkan informasi melalui media seperti facebook, whatsapp,
instagram atau lainnya, informasi seminar kita akan lebih cepat mendapkatan
lewat instagram dengan pencairan instansi seperti LPMP Jateng, LPMP Jatim, LPMP
Jabar, LPMP DKI, LPMP DIY, LPMP Banten, LPMP Maluku, bahkan lembaga pendidikan
lainnya misalnya P4TKIPA, P4TKmatematika, P4TKpenjas, P4Tkpknips dan mengadd/
mengikuti pada Instagram maka kita akan mudah mendapatkan informasi webinar
yang diadakan oleh lembaga pendidikan tersebut.
Dengan mengikuti instagram bebarap lembaga pendidikan maka
akan mudah guru dalam memeperoleh informasi pelaksnaan webinar dengan cepat
sebab webinar lembaga tersebut gratis sehingga akan muncul banyak peminatnya serta
dibatasi jumlahnya untuk lebih cepat mendaftar kegiatan tersebut melului link
pendaftaran pada informasi webinar yang ada di instagram dalam pelaksanaannya
webinar biasanya minimal 2 jam. Banyak webinar yang diadakan setalah jam kerja
guru atau setelah pukul 13.00 WIB, sehingga bermanfaat kegiatan tersebut dalam
menyongsong kondisi New Normal, tidak mengganggu kegiatan rutin serta bermanfaat
untuk meningkatan kompetensi guru secara lebih intensif.
;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;
0 Response to "Artikel"
Posting Komentar