Artikel

RAMADAN, KEMUDAHAN

 MERAIH KETEDUHAN HARI AKHIR

Oleh : ANAS PRIMANSYAH

(Selasa, 21 Mei 2019) “RADAR TEGAL”

 

 Makna bulan Ramadan bagi umat Islam merupakan bulan yang sangat suci dan begitu penting, diantaranya terdapat kejadian penting yang menjadi sejarah umat Islam dimana diturunkannya wahyu pertama kali kepada Nabi Muhammad SAW, dan surat pertama yang diturunkan adalah Al-Alaq yang terdapat 5 ayat.

Hal turun pertama Alqur’an tertuang dijelaskan dan diceritakan dalam Al-Qur’an , Q.S Al-Baqarah ayat 185 yang artinya: “(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah ) bulan Ramadan, bulan yang didalamnya diturunkan (permula) Alqur’an sebagai petunjuk itu pembeda (antara yang hak dan yang batil).

Bulan Ramadan pun dijelaskan keistimewaan dalam Islam melalui berbagai bentuk, seperti pahala ibadah  dilipat gandakan, hingga pintu surga terbuka  dan ditutupnya pintu neraka. Semua orang berlomba-lomba berbuat kebaikan dibulan suci dan bulan penuh berkah ini. Bukan hanya itu bulan pengampun dosa, Allah juga menyediakan bonus pahala berlipat-lipat ganda yang berbuat baik dibulan Ramadan, “ Setiap amal anak adam dilipatkan pahalanya. Tiap satu kebaikan, dilipatkan 10 lipat hingga 700 kali lipat. (HR. Bukhari Muslim).

Bukan hanya amalan berpuasa secara hakiki saja, dibulan ini merupakan bulan yang dimana kesempatan mudah tersempatkan, sesuatu kebaikan yang jarang kita lakukan dengan situasai yang mendukung akan “Fastabiul khoerot/ berlomba-lomba dalam kebaikan dimana setiap orang bisa melakukan kegiatan itu karena didukung dengan situasi yang benar-benar tepat misalnya shodakoh, sholat tarawih, sholat berjamaah, dan amalan-amalan lainnya.

Keteduhan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah keredaan, dan ketenangan, artinya disaat manusia mengalami sebuah gejolak yang dahsyat maka situasi keteduahan yang diharapkan agar bisa mendapatkan ketenangan baik jasmani maupun rohani secara utuh.

Kita merasakan dan mengalami dimana kondisi terik matahari yang menyengat maka sebuah usaha untuk berlidung pada suatu kondisi yang lebih tenang atau lebih teduh agar terhidar dari situasi tersebut artinya kondisi keteduhan merupakan kondisi yang diharapkan ketika situasi tidak terkendali atau situasi yang tidak kita harapkan bahkan situasi yang tidak nyaman.

Hari akhir  sering disebut hari akhir  kiamat menurut bahasa adalah hari kehancuran dunia, kata  tersebut diserap dari bahasa arab”Yaum al Qiyamah”, yang artinya sebenarnya adalahan kebangkitan umat. Sedangkan hari kiamat (kehancuran alam semesta beserta isinya) dalam bahasa Arab sering kita sebut dengan “As-saa’ah”. Dijelaskan dalam al-Qur’an surat al-Zalzalah ayat 1-5 :” Apabila bumi digoncangkan dengan goncangannya (yang dahsyat), dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang terkandung)nya, dan manusia bertanya : “ Mengepa bumi (jadi begini)?’, pada hari itu bumi menceritakan beritanya, karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikan itu kepadanya).”

Keyakinan pada hari kiamat merupakan rukun iman yang kelima, dengan kondisi dimana terjadi goncangan bumi yang luar biasa dahsyat, bumi ini memuntahkan seluruh isi perut keluar, berhamburan dan hancur berantakan. Lautan meluap dan terbelah, gunung-gunung bergerak dan berguncang keras , kemudian pecah bersepihan bagaikan butir-butiran pasir yang berserakan, bertebaran di udara, gunung-gunung yang menjulang tinggi itu pun tak ubahnya dengan fatamorgana, tak lagi meninggalkan bekas keperkasaannya.

Dijelaskan pada karangan Imam Ibnu Hajar Al Asqalani dalam kitab Nashoihul ‘Ibad karangan Imam Nawawi Al-Banteniy, Nabi Muhammad SAW bersabda; “  Ada tiga kelompok yang Allah meletakkan mereka di bawah teduhnya Arasy-Nya di saat tiada teduhnya selain teduh-Nya (hari kiamat), yaitu orang yang mau berwudhu  diwaktu dingin,  orang yang berjalan ke masjid di waktu gelap gulita, dan orang yang mennyumbang makanan orang lapar.

Maksudnya adalah tiga kelompok  manusia akan mendapatkan hidayah ketika hari kimat dengan situasi teduh yang pertama orang yang mau berwudhu tatkala musim penghujan dengan kondisi dingin yang membuat sesorang bermalas-malasan kadang menunda-nunda hal tersebut memang sangat berat tetapi disitu ada keistimewaan  ketika kita menjalankan wudhu untuk syarat  ibadah maka dihari kiamat akan mendapatkan sebuah hidayah sebuah keteduhan, dan tepatlah di bulan ramadhan sering kita alami situasi tersebut, yang kedua orang yang berjalan ke masjid di waktu gelap gulita itu pun kita alami dimana kita beritikaf dimasjid disepuluh terakhir dibulan ramadhan untuk meraih malam Lailatul Qadar disitu ketika kita kerjakan akan mendapatkan keteduhan pada hari kiamat, sedangkan yang ketiga adalah orang yang menyumbang makanan orang lapar, disituasi bulan ramadhan sebuah kebiasaan yang sering dilakukan khususnya dikota-kota maupun daerah terpencil termasuk kota Tegal mengagendakan diseluruh DKM (Dewan Kemakmuran Masjid) membuat jadwal rutin gilir pengadaan tajil baik tajil berbuka maupun tadarus yang dilaksanakan satu tahun sekali.

Sedangkan kesempatan memberi atau bershodakoh kepada orang yang tidak mampu atau membutuhkan biasanya masyarakat marak melakukan dengan memberi santunan pada anak yatim atau piatu bahkan orang fakir miskin.  

Hal tersebut  terjadihanya di bulan ramadan maka baginya yang menjalankan akan mendapatkan ketuduhan dihari akhir, sungguh bulan ramadhan yang penting  dalam menjalankan ibadah semoga kita selalu mendapatkan keberkahan di bulan ramadan yang penuh hikmah ini.Amin. (*/wan)

;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;


 

Guru Profesional dengan Buku Kerjanya

Oleh: Anas Primansyah, S.Pd

(Guru SD Sumurpanggang 01 Kota Tegal)

Guru memerlukan dimensi-dimensi sebagai berikut dimana pengetahuannya dirinya sebagai pendidik, pengetahuan tentang tujuan pendidikan, pengetahuan tentang anak didik, menemukan cara-cara mendidik yang sesuai dengan keadaan untuk membawa ke arah pencapaian tujuan dan memerlukan pengetahuan tentang martabat manusia pada umumnya dan pemikiran teoritis tentang martabat anak sebagai manusia.

Tertuang dalam Undang-Undang Guru dan Dosen Nomor 14 Tahun 2005 Pasal 1, guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik , mengajar , membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

Merupakan sebuah tuntuan dalam meningkatkan tugas seorang pendidik sehingga pendidik harus mampu dan cakap dalam meningkatkan kinerja, ada dua sisi yang diartikan pada guru menurut Hadari Nawawi yaitu ia yang berkewajiban mewujudkan program kelas, yakni orang yang kerjanya dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang ikut bertanggung jawab dalam membantu anak-anak mencapai kedewasaan masing-masing.

Peran guru yang beragam telah diidentifikasi dan dikaji oleh Pullias dan Young (1988), Manan (1990) serta Yelon dan Weinstein (1997) diantaranya yaitu; guru sebagai pendidik, guru sebagai pengajar, guru sebagai pembimbing, guru sebagai pelatih, guru sebagai penasehat, guru sebagai pembaharu (inovator), guru sebagai model dan teladan, guru sebagai pribadi, guru sebagai peneliti, guru sebagai pendorong kreatifitas, guru sebagai pembangkit pandangan, guru sebagai pekerja rutin, guru sebagai pemindah kemah, guru sebagai pembawa cerita, guru sebagai aktor, guru sebagai emansipator, guru sebagai evaluator, guru sebagai pengawet, guru sebagai kulminator.

Kualitas kinerja guru dinyatakan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 16 Tahun 2007 tentang standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru dimana kompetensi guru adalah kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional.

Kompetensi profesional yaitu kemampuan yang harus dimiliki guru dalam proses pembelajaran mempunyai tugas untuk mengarahkan kegiatan belajar siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran untuk itu guru dituntut mampu menyampaikan bahan ajar.

Kompetensi guru yang profesional dan penerapannya yaitu; (1) merencanakanpembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran, (2) meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan teknologi dan seni, (3) bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, atau latar belakang keluarga, dan status ekonomi peserta didik dalam pembelajaran, (4) menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika, dan (5) memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.

Untuk mendukung kompetensi guru yang profesional guru harus melengkapi bebarapa dokumen sebagai bukti dari kinerja yang semua tertuangkan pada buku kerjayang dimiliki oleh pendidik, sebagai salah satu bentuk keprofesionalisme yaitu buku kerja guru diantaranya; buku kerja 1, buku kerja 2, buku kerja 3 dan buku kerja 4.

Buku kerja tersebut terinci sebagai berikut;

A.      Buku Kerja 1 Bagi Guru memuat ; 1)Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Kompetensi Inti (KI),  Kompetensi Dasar (KD), 2)Silabus, 3)Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), 4)Ketuntasan Belajar Minimal (KBM).

B.       Buku Kerja 2 Bagi Guru memuat; 1)Kode Etik Guru,  2)Ikrar Guru, 3)Tata Tertib Guru, 4)Pembiasaan Guru, 5)Kalender Pendidikan, 6) Alokasi Waktu Mengajar, 7) Program Tahunan (Prota), 8) Program Semester (Promes), 9) Jurnal Agenda Guru.

C.      Buku Kerja 3 Bagi Guru memuat ; 1)Daftar Hadir Peserta Didik, 2)Daftar Nilai Peserta Didik, 3)Penilaian Spiritual dan Sosial Peserta Didik, 4)Analisis Hasil Ulangan Peserta Didik, 5)Program Pelaksanaan Perbaikan dan Pengayaan, 6)Daftar Buku Pegangan Guru atau Siswa, 7)Jadwal Mengajar Guru, 8)Daya Serap Siswa Hasil Belajar, 9)Kumpulan Kisi-Kisi Soal, 10)Kumpulan Soal, 11)Analisis Butir Soal, 12)Perbaikan Soal.

D.      Buku Kerja 4 Bagi Gurumemuat; 1)Daftar Evaluasi Diri Kerja Guru, 2)Program Tindak Lanjut Kerja Guru.

Hal yang penting harus diketahui dalam mendukung tugas pendidik yang profesional yaitu berdasarkan PERMEN No.53/2005 dinyatakan tidak berlaku dan diubah menjadi PERMEN N0.23/2006 tentang penilaian revisi kurikulum 2013 yaitu; 1)Istilah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) berubah menjadi KBM (Ketuntasan Belajar Minimal), 2)Istilah UH (Ulangan Harian) berubah menjadi PH (Penilaian Harian), 3)Istilah UTS (Ulangan Tengah Semester) berubah menjadi PTS (Penilaian Tengah Semester), 4)Istilah UAS (Ulangan Akhir Semester ) berubah menjadi PAS (Penilaian Akhir Semester), 5)Istilah UKK (Ulangan Kenaikan Kelas) berubah menjadi PAT (Penilaian Akhir Semester).

Tujuan semuanya adalah untuk terlaksanaakananya tanggung jawab guru sebagai pendidik yang profesional dimana melakasanakan tugas mengajar memerlukan desain yang terstruktur sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Hal ini bertujuan agar proses pembelajaran bisa berlangsung dengan tertib sesuai dengan tujuan pembelajaran.

;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;


 "Peningkatkan Keaktifan dan Kemampuan Menjawab Soal Ujian Sekolah IPA Kelas VI SD  Menggunakan Machromedia Flash “ 

 PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL 2019"PPPPTK IPA”

(hal.37-47)



;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;


 

Pendidikan Takkan Lockdown oleh Virus Corona (Covid-19) 

Oleh: Anas Primansyah, S.Pd

(Guru SD Sumurpanggang 01 Kota Tegal)

Pendidikan menurut Dictionory Of Education  menyatakan, bahwa proses seseorang mengembangkan kemampuan, sikap dan bentuk-bentuk tingkah laku lainnya didalam masyarakat tempat ia hidup, proses sosial yakni orang yang dihadapkan dalam pengaruh lingkungan yang terpilih dan terkontrol (khususnya yang datang dari sekolah), sehingga dia dapat memperoleh atau mengalami perkembangan kemampuan sosial dan kemampuan individual yang optimal.

Pada dasar pendidikan merupakan proses tanpa batas dijaman yang serba digital seorang guru bisa memanfaatkan penggunaan secara masif dan bermanfaat terutama dalam menjalankan proses belajar secara langsung yang kita sebut KBM tatap muka dan maupun secara daring atau KBM On line perlu disadari ketika tuntutan era Revolusi Industri 4.0 adalah suatu tren otomasi dan pertukaran data terkini dalam teknologi pabrik mencakup sistem siber-fisik, internet untuk segala, komputasi awan dan komputasi kognitif.

Dari tuntutan zaman terhadap pendidikan maka guru hendaknya bisa mengikuti dengan seksama dan jangan sampai tertinggal oleh kemajuan teknologi yang terus berkelanjutan, adanya sebuah ide-ide gemilang dan menumbuhkan inovasi dalam menunjang pendidikan yang mengikuti zaman.

Dengan kondisi yang sekarang kita alami merbaknya virus pandemi global yaitu virus Corona (Covid-19) sangat mempengaruhi kondisi baik sektor ekonomi, budaya, pariwisata, bahkan pada pendidikan tetapi kita tidak boleh menyerah begitu saja, kita lawan dengan optimisme yang tinggi.

Menurut lembaga kesehatan Amerika Serikat, The Centers for Disease Control and Prevention (CDC), nama corona berasal dari bahasa Latin yang berarti "mahkota".

"Kata corona sendiri adalah bahasa Latin untuk mahkota. Adanya semacam duri berbentuk seperti mahkota di permukaan virus itu adalah alasan kenapa ia diberi nama tersebut," sebut CDC seperti dilansir laman IB Times, Selasa (24/3/2020).

Lebih jauh lagi, CDC menjelaskan bahwa Covid-19 merupakan keluarga besar virus dengan gejala yang menyerupai pilek atau flu, mulai dari batuk, demam, gangguan tenggorokan, atau hidung meler.

Dalam penyebarannya untuk mencegah merbaknya virus ini yaitu dengan mencuci tangan dengan benar, menggunakan masker, menjaga daya tahan tubuh, tidak pergi kedaerah terjangkit.

Adapun diingatkan terkait upaya yang harus dilakukan yaitu social distraction yang terus menerus digaungkan. Pemerintah menyadari, percikan lendir yang berasal dari dinding saluran pernapasan saat batuk atau bersih menjadi biang keladi dari penyebaran penyakit ini.

Social distraction menimbulkan pendidikan didaerah khususnya Kota Tegal diliburkan selama 2 (dua) pekan sementara dan batas  waktu yang tidak ditentukan, sangat menghambat proses KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) secara utuh, tetapi disini peran pendidik yang punya inovasi dan fasilitas yang ada bisa menggunakan pembelajaran secara KBM on line atau daring, di Kota Tegal telah mencoba melalui KKG Kota memunculkan gagasan Tryout Daring sebagai metode latihan/tryout Ujian Sekolah (US) SD kelas VI sebagai langkah berjalannya pendidikan yang dilaksanakan mulai hari senin, 23 Maret 2020 dengan mupel Bahasa Indonesia, selasa, 24 Maret 2020 mupel Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Kamis 26 Maret 2020 mupel Matematika , dan Jum’at 27 Maret 2020 mupel  Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, sebagai pengisi kekosongan dalam masa karantina di Kota Tegal.

Media daring yang digunakan adalah link pada aplikasi netlify, dengan pelaksanaan pukul 09.00 sampai dengan 21.00 mudah diakses oleh siswa di Kota Tegal dengan melihat hasil partisifasi yang masuk 3.400 siswa  dari jumlah siswa dari data Dinas Pendidikan Kota Tegal jumlah peserta US 2020 atau siswa kelas VI sebanyak sementara 4008, menunjukkan langkah efektif dalam melawan gejala merebaknya virus corona (Covid-19) sehingga pendidikan di Kota Tegal terus berjalan dengan menggunakan kegiatan daring atau KBM on-line.

Harapan besar mudah-mudahan cobaan di Ibu pertiwi cepat berlalu,kita sebagai pendidik dan siswa merindukan kebersamaan dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) seperti biasa lagi.

;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;

“Suplemen Jitu Peningkat Kompetensi Guru Menyongsong New Normal” 

Oleh: Anas Primansyah, S.Pd

(Guru SD Sumurpanggang 01 Kota Tegal)

Kompetensi menurut Wibowo (2013) adalah tingkat keterampilan, pengetahuan, dan tingkah laku yang dimiliki oleh seorang individu dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya dalam organisasi. Menurut Tagala (2018) kompetensi suatu karakteristik yang mendasari pembawaan seorang individu yang dihubungkan dengan kriteria yang direferensikan terhadap kinerja yang unggul atau efektif dalam sebuah pekerjaan atau situasi..

Sedangkan menurut Undang-Undang Guru dan Dosen No.14 tahun 2005 Pasal 1  menjelaskan Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimilik, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.

Maka kompetensi merupakan kemampuan dasar terutama bagi guru sehingga  dipandang bisa memunculkan kinerja yang lebih baik sehingga apa yang telah dilakukan dalam pekerjaanya dapat menghasilkan sesuatu yang sangat diharapkan dan memunculkan kualitas dan kuantitas yang yang diharapkan baik didunia kerja maupun dilingkungan sosial.

Dengan belajar dari Covid-19  memunculkan kondisi dimana peluang waktu yang besar harus bisa memanfaatkan semua kegiatan dikondisikan dirumah dengan  keterbatasan kita bisa mengalami begitu banyak kegiatan yang bisa dilakukan disituasi yang serba terbatas.

Opini yang hanya memunculkan semua kegiatan terbelenggu dengan keadaan yang serba dibatasi tetapi dalam pengalaman kaitannya kompetensi terutama kompetensi guru dapat dilakukan melalui webinar.

Menurut Tom Wayteg (2013) dalam, kamus internet, cara cepat dan praktis masuk dunia cyber, pengertian webinar adalah istilah yang kadang-kadang digunakan untuk merujuk kepada virtual seminar, atau seminar online, termasuk bagian dari program distributed education. Artinya kegiatan yang biasa kita jumpai yaitu seminar dengan berkumpul secara langsung  tetapi sekarang dilakukan secara daring atau diawan melalu media.

Media yang sering digunakan dalam pelaksananaa webinar diantaranya; Zoom, CiscoWebex, Google+Hangouts, Facebook Live, YoutobeLive, Panggilan Group Skype, Balckboard Berkolaborasi, GoTo Webinar, LiveStream, WebinarJam, EverWebinar, ClickMeeting, Demio, LiveStorm, MegaMeeting, WebinarNinj, Microsoft Team dll. Semua jenis media tersebut memungkinkan salah satunya yang digunakan dalam kegiatan Webinar khususnya webinar pendidikan yang dapat meningkatkan kompetensi guru.

Hendaknya guru dapat memanfaatkan media sosial yang bermanfaat sebagai suplemen dalam meningkatkan kompetensi profesional melalui kegiatan webinar dengan mendapatkan informasi melalui media seperti facebook, whatsapp, instagram atau lainnya, informasi seminar kita akan lebih cepat mendapkatan lewat instagram dengan pencairan instansi seperti LPMP Jateng, LPMP Jatim, LPMP Jabar, LPMP DKI, LPMP DIY, LPMP Banten, LPMP Maluku, bahkan lembaga pendidikan lainnya misalnya P4TKIPA, P4TKmatematika, P4TKpenjas, P4Tkpknips dan mengadd/ mengikuti pada Instagram maka kita akan mudah mendapatkan informasi webinar yang diadakan oleh lembaga pendidikan tersebut.

Dengan mengikuti instagram bebarap lembaga pendidikan maka akan mudah guru dalam memeperoleh informasi pelaksnaan webinar dengan cepat sebab webinar lembaga tersebut gratis sehingga akan muncul banyak peminatnya serta dibatasi jumlahnya untuk lebih cepat mendaftar kegiatan tersebut melului link pendaftaran pada informasi webinar yang ada di instagram dalam pelaksanaannya webinar biasanya minimal 2 jam. Banyak webinar yang diadakan setalah jam kerja guru atau setelah pukul 13.00 WIB, sehingga bermanfaat kegiatan tersebut dalam menyongsong kondisi New Normal, tidak mengganggu kegiatan rutin serta bermanfaat untuk meningkatan kompetensi guru secara lebih intensif.

;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;






0 Response to "Artikel"

Posting Komentar